Sunday, June 28, 2009

My first journey with Train

Setelah jumat siang harus pulang ke Bandung karena ada ujian, maka senin pagi saya kembali ke Jakarta untuk meneruskan KP. Setelah sebelumnya mempertimbangkan milih transportasi apa, akhirnya saya memutuskan untuk naik kereta ke gambir, dilanjutkan dengan bis damry ke bandara.

Dengan niatan naik kereta jam 5 agar cepat sampai kostan dan melanjutkan kerjaan, saya bangun jam stengah 6 dan kemudian bergegas naik motor ke stasiun.

Lho, naik motor? Trus motornya ditinggal begitu saja di stasiun?
Tentu tidak. Eh maksudnya ya. Tapi motornya akan diambil kakak saya sorenya.

Oke, setibanya distasiun jam menunjukan pukul 06.38 sedangkan seingat saya browsing tadi malam kereta parahyangan berangkat pukul 06.35 dan stelah itu paling cepat jam stengah 8. Wow! Aku langsung bergegas ke loket dan menanyakan kereta tersebut. Untungnya ini Indonesia, jadi keretanya belum berangkat. Dan wow! lagi, ternyata aku penumpang terakhir yg mendapatkan tiket.

Dengan tiket yang telah ditandatangani oleh petugas pintu masuk, saya berjalan stengah berlari menuju jalur 5. Setelah di dalam kereta saya tidak begitu yakin apakah ini kereta yang benar sampai akhirnya saya bertanya kepada chef di dalam kereta dan ia membenarkan. Setelah itu segera kucari tempat duduk yg dimaksud namun ternyata sudah ada orangnya. Wajar saja kupikir, karna ini tampaknya tiket sisa. No tempat duduk yg tertulis di tiket dicoret dan ditulis dengan pulpen. Petugas loketnyapun tampak tidak yakin ketika ia menulis nomor tempat duduknya. Jadi saya pikir ia memang salah mengingat. Untungnya kursi di depannya terlihat kosong dan saya tanyakan pada bapak bapak yang duduk di kursi sebelah jendela apakah kursi itu kosong. Dia menjawab ya tapi dengan senyuman tidak ramah. Nampaknya saya menanyakan hal itu membuatnya curiga kalau saya adalah orang jahat >.< tapi terserahlah. Aku tidak peduli yang penting duduk nyaman dan sampai tujuan. Ternyata tidak lama kemudian kecurigaan bapak tersebut hilang dan dia tampak santai kembali.

Kesan pertama saya pada kereta ini cukup mengecewakan. Karena ternyata bagian eksekutifnya tidak sebagus argo wilis. Lantainya kuning-kuning bercak tak menarik dan gerbongnya juga sudah kusam. Namun kursinya cukup nyaman, bahkan sangat nyaman, springchair dengan sandaran kaki yang cukup luas dan nyaman. Namun yang paling menyita perhatian saya adalah lampu langit-langit yang berwarna putih berjejer panjang sepanjang ujung gerbong. Bentuknya menarik dan sangat mengesankan kereta sekali.



Dan masuklah kita pada bagian paling menarik. Yaitu ketika akan dibagikan makanan kecil oleh pramugari (pramugari itu khusus buat pesawat terbang atau boleh kereta juga?). Woooooooooowwwwwwww! Pramugarinya cantik sekali. Mirip marshanda dan senyumannya manis! Tidak bosan bosannya saya menatapnya sampai mungkin dia agak sadar dan sedikit canggung, Hoho.

Semakin jauh dari Bandung, kereta ini semakin bergerak kencang. Suara deruan angin yang deras dan dentuman baja yg berirama membuat suasana di dalam kereta semakin terasa. Sesekali terlihat kereta berpaspasan di sebelah kiri. Sangat kencang. Mengerikan juga membayangkan apabila kereta ini bertabrakan. Namun semuanya membuat perjalanan terasa menyenangkan. Sangat terasa sekali bahwa 'saya sedang berada di dalam kereta, melewati sebuah perjalanan menuju suatu kota untuk melanjutkan perjalanan kehidupan ini'.

Menuju akhir perjalanan saya merasa cukup terganggu karena anak-anak yang berada di dalam gerbong tersebut nampaknya sudah mulai bosan dan membuat kegaduhan. Terlebih keretanya berhenti menunggu giliran masuk gambir sehingga tidak ada pemandangan yang menarik untuk dilihat. Kesebaran saya pun diuji ketika anak kecil yang duduk di belakang saya memainkan sandaran kursi saya sehingga saya merasa sangat tidak nyaman. Dengan penuh kesabaran dan senyuman (agak) manis saya menegur adik kecil tersebut agar tidak menggoyang-goyangkan kursi saya. Ugh, ending yang tidak cukup menyenangkan buat saya. Pramugari yang manis pun tidak pernah muncul lagi :(

Setelah sampai gambir saya terkejut.

WHAT! ternyata stasiun gambir itu elevated ya! masuknya dari bawah dan relnya di lantai tiga! wooow, saya baru tau! dan ternyata menyeramkan sekali ketika saya berada dilantai dua dan ada kereta datang ke stasiun, stasiunnya seperti mau ambruk menimpa saya >.<

oke, begitulah pengalaman saya naik kereta sendirian pertama kali. Setelah merasakan nikmatnya, tampaknya saya tertarik untuk pergi berlibur naik kereta ke suatu tempat. Nampaknya ke bali cukup seru!



Thx for reading, hope you enjoy :D



.

Wednesday, June 24, 2009

Mobile Blogging

Oke, untuk pertama kalinya mencoba nge-blog pake henpun. Tampaknya cukup praktis juga bisa dilakukan selama ada sinyal gprs. Ga enaknya paling tombolnya doang yg biasanya pake keyboard jadi pake keypad

Oke, jadi apa postingan kali ini?


...


Tidak ada...

Tidak ada?

Ya, tidak ada. Karena sebenernya ini cuma ngetes mobile blogging doang =P

okay, see u on the next post!



.