Tuesday, August 18, 2009

One Day Trip to Padalarang, day 2

Hoahemmmm,

Hari ini dimulai dengan bangun cukup pagi karena dibangunkan oleh ketiga teman saya. Acara selanjutnya setelah tidur adalah bermain monopoli yang telah saya beli di Griya tadi malam. Setelah dibuka dan merapihkan kartu-kartunya, kami merasa ada yang aneh. Ya, ternyata monopoli yang dibeli tidak ada uangnya. Ternyata rencana bermain monopoli karena gagal membawa PS2 pun ikut gagal. Akhirnya kami mengurungkan niat untuk bermain monopoli dan memutuskan bermain kartu remi.

Setelah puas bermain kartu remi, kami memulai perjalanan menuju 'flatwater' atau waduk Cirata. Dalam perjalanan ternyata kami menemukan arak-arakan 17 Agustusan. Tampaknya cukup seru. Rata-rata pada kreatip, bikin arak-arakannya lucu-lucu. Jadi terasa feel 17-an nya.

Perjalanan kemudian berlanjut hingga kami menemukan penjual umpan. Karena kami berniat memancing, tentu saja kami membeli umpan. Tapi ternyata umpan itu menjijikan. Umpan seharga 5000 adalah seonggok tanah berisi cacing tanah menggeliat yang baunya minta ampun.

Tak lama setelah melanjutkan perjalanan, akhirnya kami sampai pada tujuan utama! "The Flat Water" atau cirata. Sesaat kami foto-foto di atas bendungan sampe puas. Disitu terdapat marka jalan yang unik. yaitu sebuah lingkaran yang berisi gambar tengkorak. Menandakan bahwa 'sangat-sangat dilarang' untuk berhenti atau parkir disitu. Setelah beberapa saat menikmati pemandangan, akhirnya kami mencari spot untuk memancing.

Wewwww... ternyata setelah susah payah menuju spot pemancingan, hasilnya sangat nihil. Satu ikan kecil pun tidak kami dapatkan. Yang ada malahan kailnya menyangkut pada tumbuhan air sehingga tali pancing harus diputus dan kami kehilangan dua buah kail. Alhasil, kami hanya bermain poker di spot pemancingan.

Setelah tidak puas-puas memancing, akhirnya kami menyerah dan segera pergi untuk mencari makan. Disinilah masalahnya. Kami ingin es kelapa muda. Namun, kami juga ingin memakan bakso. Sehingga kami ingin makan di tempat yang menyediakan es kelapa muda sekaligus bakso. Namun setelah inchi-demi-inchi kami jalani. Kami tidak menemukan tempat makan yang demikian. Dan setelah berkeluh kesah, dan sepanjang jalan kami tidak tidak menemukan apa-apa, akhirnya kami sampai kembali di kota padalarang. Kami menyerah dan berhenti di tempat bakso manapun yang ada.

Setelah puas makan, kami kembali ke villa untuk beres2 dan segera pulang. Namun karena semuanya lelah jadinya kepulangan ditunda karena tidak ada yang bangun.

Ternyata disinilah kenikmatan yang sesungguhnya. Rekreasi yang sesungguhnya. Peristirahatan yang sesungguhnya. Waktu dua jam tidur ini benar-benar menyegarkan bagi saya dan yang lain. Saya langsung disambut oleh acara penurunan bendera 17 Agustusan sewaktu bangun. Sangat segar sekali. Tapi karena waktu sudah menunjukkan pukul 5, maka kami semua bergegas pulang ke Bandung.

Tidak ada yang menarik sewaktu perjalanan pulang karena kami lewat jalan tol. Tidak lagi lewat kota. Hanya yang cukup menegangkan adalah, ternyata kami hanya memiliki sisa uang Rp 5.000,- ketika sudah berada di jalan tol. Sedangkan kami tidak tahu berapa harga tol Padalarang-Bandung. Selamatnya ternyata harganya cuma tiga ribu rupiah sahaja.

Yup, itulah cerita 'One Day Trip to Padalarang'. Dimana kenikmatan yang sebenarnya adalah ketika kami beristirahat sore karena kelelahan. Sebenarnya yang masih membuat saya heran adalah bahwa cerita ini disebut 'One Day' tetapi kenapa dibagi ke dua postingan day 1 dan day 2 ya?



.

Monday, August 17, 2009

One Day Trip to Padalarang, day 1

Okay...

Setelah akhirnya gagal untuk pergi ke ujung genteng karena adanya wabah di Bandung. Akhirnya saya dan teman-teman memilih untuk melakukan 'one day trip'. Yaitu cukup sehari saja. Tujuan utama adalah Padalarang, dimana disana ada rumah kakak dari teman saya yang sedang tidak dihuni, sehingga cocok sekali sebagai 'tempat bermain' kami. Hoho.

Karena 'one day trip' ini direncanakan dengan mendadak (H-1), maka persiapan dan planning acara pun tidak dilakukan dengan baik. 'One day trip' ini pun hanya diikuti oleh 4 orang saja. Tak apalah. Kami hanya ingin bersenang-senang sebelum kuliah dimulai.

Jadi, dimulailah rencana 'one day trip' ini. Saya berangkat dari rumah pukul 18.05, dimana seharusnya saya berangkat pukul 16.30. Ya... cukup terlambat. Itupun saya harus pergi ke toko dulu untuk membeli mainan monopoli. Kenapa monopoli? karena rencana sebelumnya adalah membawa PS2 dan ternyata rencana gagal, sehingga dalam benak saya pengganti PS2 yang gagal ini adalah monopoli :D yang ternyata gagal juga pada akhirnya (baca terus cerita ini untuk mengetahui kenapa gagal) Setelah membeli monopoli di Griya, saya pun bertemu salah satu teman saya dan kemudian pergi menuju meeting point, Cijerah.

Setelah sampai di meeting point, salah satu teman saya menyesal karena dia telah buru-buru pergi ke meeting point tidak makan terlebih dahulu karena takut terlambat. Yang ternyata saya datang lebih terlambat lagi. hahaha. Maka dari itu kami segera mencari makan untuk dibungkus dan dimakan sesampainya di tempat tujuan, Padalarang.

Dengan niatan untuk jalan santai, kami menuju Padalarang melalui jalan raya padalarang (tidak melalui tol). Hal ini dilakukan sembari menikmati 'pemandangan' sekitar. ya, yang kami maksud 'pemandangan' adalah sesuatu yang 'cantik' yang mungkin kita lihat dijalan :P

Tak lama akhirnya sampailah kami pada kompleks tempat tujuan. Nampaknya sudah larut malam dan jalan pun gelap gulita. Saya iseng-iseng mematikan lampu mobil sehingga semua teman saya berteriak. Saya tertawa dan tetap pede menyetir mobil sampai akhirnya terasa guncangan geras. Segera saya nyalakan lampu dan ternyata jalan aspalnya menyempit dan saya menghajar tanah berumput. ya. cukup bodoh. Apa jadinya kalau ada got atau parit ya?

Ya, perjalanan pun diteruskan karena sedikit lagi sampai. Akhirnya kami sampai pada gerbang sub komplek. Gerbang ini dijaga oleh ratusan satpam (ya sekitar 6 atau 5 orang). Mereka menanyakan tujuan kami yang tampangnya terlihat misterius dan mencurigakan. Sampai akhirnya mereka percaya setelah kami menyebutkan nama jalan dan nomor rumah yang dituju. Kamipun melanjutkan dan akhirnya sampailah pada tujuan.

Karena perencanaan yang berantakan, sesampainya ditujuan kami bersantai-santai dan kemudian menonton DVD sampai akhirnya semua tertidur lelap...



.