Thursday, July 9, 2009

a lovely dark house

Saya terbangun di antara ashar dan maghirb. Udara terasa sangat dingin. Ternyata di luar baru saja selesai hujan. Saya pun segera mengambil jaket dan pergi ke beranda. Ternyata betul.

Sejuk

Tetesan air hujan masih bisa terlihat. Tumbuhan terlihat sangat dengan bulatan-bulatan air tertata di atas daunnya.

Tidak lama, pemandangan itu segera hilang karena malam sudah datang. Saya pun segera menyalakan lampu.

Namun terpikir sesuatu yang lain...

Tampaknya akan lebih damai bila lampu saya matikan dan saya pakai lilin. Ternyata betul. Kemudian saya mematikan tv yang bikin ribut dan handphone pun saya buat silent. Setelah dicoba, saya jauh lebih suka keadaan ini daripada lampu menyala dan tv dinyalakan. Memang rumah jadi gelap dan sepi, namun kegelapan itu juga menjadi bagian dari kedamaian. Kenapa? karena ketika saya takut, saya ingat kepada Allah. Sehingga secara tidak langsung kegelapan tersebut mendekatkan saya kepada-Nya.

Betul-betul sungguh menentramkan.

Hmmm, dan karena sebetulnya listrik tidak mati, saya masih bisa menyalakan laptop dan berinternetan. lucu juga. Jadi terkesan romantis.



Tapi mungkin ini tak lama. Karena sebentar lagi pasti akan ada yang pulang kerumah dan merusak semua kedamaian ini. Biarlah. Biar ketentraman ini terjadi hanya sekali-sekali dan terasa sangat nikmat ketika bisa dilakukan.

Sekian saja ceritanya. Wait for the next story :D



.

No comments:

Post a Comment