Monday, August 17, 2009

One Day Trip to Padalarang, day 1

Okay...

Setelah akhirnya gagal untuk pergi ke ujung genteng karena adanya wabah di Bandung. Akhirnya saya dan teman-teman memilih untuk melakukan 'one day trip'. Yaitu cukup sehari saja. Tujuan utama adalah Padalarang, dimana disana ada rumah kakak dari teman saya yang sedang tidak dihuni, sehingga cocok sekali sebagai 'tempat bermain' kami. Hoho.

Karena 'one day trip' ini direncanakan dengan mendadak (H-1), maka persiapan dan planning acara pun tidak dilakukan dengan baik. 'One day trip' ini pun hanya diikuti oleh 4 orang saja. Tak apalah. Kami hanya ingin bersenang-senang sebelum kuliah dimulai.

Jadi, dimulailah rencana 'one day trip' ini. Saya berangkat dari rumah pukul 18.05, dimana seharusnya saya berangkat pukul 16.30. Ya... cukup terlambat. Itupun saya harus pergi ke toko dulu untuk membeli mainan monopoli. Kenapa monopoli? karena rencana sebelumnya adalah membawa PS2 dan ternyata rencana gagal, sehingga dalam benak saya pengganti PS2 yang gagal ini adalah monopoli :D yang ternyata gagal juga pada akhirnya (baca terus cerita ini untuk mengetahui kenapa gagal) Setelah membeli monopoli di Griya, saya pun bertemu salah satu teman saya dan kemudian pergi menuju meeting point, Cijerah.

Setelah sampai di meeting point, salah satu teman saya menyesal karena dia telah buru-buru pergi ke meeting point tidak makan terlebih dahulu karena takut terlambat. Yang ternyata saya datang lebih terlambat lagi. hahaha. Maka dari itu kami segera mencari makan untuk dibungkus dan dimakan sesampainya di tempat tujuan, Padalarang.

Dengan niatan untuk jalan santai, kami menuju Padalarang melalui jalan raya padalarang (tidak melalui tol). Hal ini dilakukan sembari menikmati 'pemandangan' sekitar. ya, yang kami maksud 'pemandangan' adalah sesuatu yang 'cantik' yang mungkin kita lihat dijalan :P

Tak lama akhirnya sampailah kami pada kompleks tempat tujuan. Nampaknya sudah larut malam dan jalan pun gelap gulita. Saya iseng-iseng mematikan lampu mobil sehingga semua teman saya berteriak. Saya tertawa dan tetap pede menyetir mobil sampai akhirnya terasa guncangan geras. Segera saya nyalakan lampu dan ternyata jalan aspalnya menyempit dan saya menghajar tanah berumput. ya. cukup bodoh. Apa jadinya kalau ada got atau parit ya?

Ya, perjalanan pun diteruskan karena sedikit lagi sampai. Akhirnya kami sampai pada gerbang sub komplek. Gerbang ini dijaga oleh ratusan satpam (ya sekitar 6 atau 5 orang). Mereka menanyakan tujuan kami yang tampangnya terlihat misterius dan mencurigakan. Sampai akhirnya mereka percaya setelah kami menyebutkan nama jalan dan nomor rumah yang dituju. Kamipun melanjutkan dan akhirnya sampailah pada tujuan.

Karena perencanaan yang berantakan, sesampainya ditujuan kami bersantai-santai dan kemudian menonton DVD sampai akhirnya semua tertidur lelap...



.

No comments:

Post a Comment